Seperti dimuat laman Sydney Morning Herald, 3 Juni 2010, foto itu menggambarkan iPhone yang memuat gambar boarding pass Osama Bin Laden.
Menurut boarding pass dalam foto itu, Osama punya nomor pelanggan Northwest Airlines, duduk di kelas utama, dan bakal terbang pada 26 Oktober 2010.
Sebenarnya, foto itu adalah ilustrasi artikel fasilitas boarding terbaru melalui telepon selular. Pengguna telepon pintar (smartphone) cukup menunjukkan boarding pass di gadget mereka, bukan lembaran kertas.
Adalah laman perjalanan Gadling.com yang pertama kali menyebarkan informasi itu.
Osama Bin Laden menumpang pesawat komersial adalah horor. Bagaimana tidak, mantan pengusaha Arab Saudi itu adalah pendiri organisasi teroris, Al Qaeda -- yang menabrakan pesawat ke Gedung World Trade Centre (WTC) New York, Amerika Serikat 11 September 2001.
Gedung WTC luluh lantak, aksi teror itu juga menewaskan 3.000 orang. Kini Osama yang tidak diketahui keberadaannya masuk dalam daftar 10 buron teratas FBI. Uang senilai US$ 50 juta akan diberikan pada siapapun yang memberi informasi soal keberadaannya.
Skandal Osama makin menambah masalah bagi British Airways. Penerbangan maskapai ini sebelumnya sempat diganggu asap gunung Islandia.
Juga ancaman pemogokan. Staf kabin British Airways melakukan mogok lima hari sebagai bentuk kekecewaan memprotes gaji manajemen yang terlalu tinggi. Sementara, karyawan biasa dihadapkan pada kondisi kerja yang tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Bagaimana British Airways menanggapi skandal Osama Bin Laden?
"Kesalahan ini adalah tanggung jawab bagian publikasi internal. Kami sedang mencari tahu mengapa hal ini bisa terjadi," kata British Airways merespon isu heboh ini melalui laman jejaring sosial, Twitter.
Sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/155207-heboh_skandal_osama_di_british_airways
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar